🍸 Sistem Pengapian Satria 2 Tak
terikat daya, torsi dan konsumsi bahan bakar spesifik motor satu silinder 4-tak dan variabel control, alat uji dynamometer atau enertia dynotest, motor bakar sepeda motor Honda Blade 110 cc. Gambar 1. Kawat ground strap pada kabel koil 2.1 Diagram alir penelitian. Gambar 2. Diagram alir penelitian 2.2 Prosedur Penelitian
9 Komponen Motor Bakar 2 Tak Beserta Fungsinya. Komponen Mesin 2 tak - Pada sebuah kendaraan mesin bisa diartikan sebagai jantung sebagai pusat pemompa tenaga kendaraan. Pada komponen mesin inilah awal dari proses berjalannya sebuah mobil. Tanpa mesin, maka sebuah mobil tidak akan berjalan kecuali ada sumber energi lain seperti motor listrik
Berdasarkan uraian diatas, fungsi sistem pengapian cdi pada sepeda motor sangat mempengaruhi performa motor yang brader gunakan, karena sistim pengapian yang baik bisa membakar bahan bakar dengan tuntas dan sempurna sehingga panas yang dihasilkan lebih optimal, tingkat kepanasan bisa sangat berpengaruh pada kinerja motor karena memang desain
A. Sistem Kelistrikan 1. Sistem Kelistrikan Mesin a. Sistem Pengapian Sistem pengapian membangkitkan loncatan bunga api pada tegangan tinggi, dan menyalakan percampuran udara-bahan bakar yang dimampatkan di dalam silinder, pada waktu yang optimal.1 Berdasarkan pada sinyal-sinyal yang diterima dari sensor-sensor ECU
SuzukiSatria 120R Kopling Asli menggunakan mesin dengan detail spec seperti ini : Jenis mesin 2 Tak, 1 silinder 50 derajat. Sistem pendingin : Forced Air Jet Cooled dengan kipas. Sistem Intake : Reed Valve. Kubikasi 120,7cc. Bore X Stroke : 56mm x 49mm. Rasio kompresi : 7.0:1. Karburator : Mikuni VM 20 SS.
Di vidio xali ini saya berbagi tutorial cara men totalos kan pengapian satria fu sekaligus menjelaskan apa itu pengapian totalos?
Maniakmotor – Pengapian total loss yang membuang magnet aslinya, tak asing buat sampeyan, apalagi penyuka balap liar dan dragbike. Ini pengapian ringkas tak berliku prosesnya. Pengapian disederhanakan dari AC ke DC. Buat yang sudah tahu, silakan senyum. Tapi yakin dah banyak juga yang belum ngeh, karena pengapian ini ngetop pada 2000-an. Ya terutama anak muda
Halitu tak lain karena sistem kerja mesin 2 tak dan 4 tak yang berbeda. Secara harfiah, 'Tak' diartikan sebagai langkah. Suzuki Satria 2 Tak, Kawasaki Ninja 2 Tak, Yamaha F1ZR, Honda NSR 150R, Suzuki RGR 150 dan masih banyak lagi. Langkah berikutnya mulai terjadi saat komponen pengapian menyalakan busi. Hal ini terjadi ketika piston
Aturan 1-3-5-4-2. Contoh kendaraan: GM Atlas engine. Enam Silinder. Untuk kendaraan enam silinder memiliki 10 (sepuluh) jenis aturan pengapian pada mobil (kendaraan). Aturan 1-5-3-6-2-4. Contoh kendaraan: AMC straight-6 engine, Chrysler Slant-6 engine, Mercedes-Benz M104 engine, Maserati 3500 GT I6, Volkswagen VR6 engine, Opel Omega A, Nissan L
Memiliki sejarah panjang seperti ini. 1. Suzuki Satria 120S. Menyapa pecinta roda dua Indonesia pada Oktober 1997. Ia dibangun dari basis RG Sport 110 (tidak dijual di Indonesia). Karena persaingan bebek saat itu tinggi, Suzuki menyematkan mesin 120 cc 2-tak. Mesinnya berkonfigurasi tegak, berbeda dari semua jenis bebek yang beredar saat itu.
2.1 Kajian Pustaka Indrayanto (2015) dalam judul tugas akhir analisa troubleshooting sistem pengapian DC dan pengisian suzuki satria FU 150 tahun 2010 menjelaskan untuk mengetahui cara kerja, komponen- komponen pada sistem pengapian DC dan sistem pengisian pada Suzuki Satria FU 150, karena kedua sistem sangat erat hubungannya.
Sepeda motor 2 tak adalah motor yang memiliki tenaga besar, seperti sepeda motor Yamaha RX Spesial yang merupakan bahan untuk melakukan eksperimen dalam penelitian ini. Pada sepeda motor 2 tak, peningkatan performa mesin dapat dilakukan dengan memodifikasi sistem pengapian. Proses penelitian pada Sistem pengapian ini dilakukan dengan memakai
QIHe7F. Suzuki Satria 2 tak Hiu vs Lumba Ada dua jenis generasi motor legendaris Suzuki Satria 120 2-tak yang memiliki spesifikasi hampir mirip sehingga agak sulit untuk dibedakan, yaitu jenis lumba-lumba dan hiu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang spesifikasi lengkap serta perbedaan Satria hiu & lumba yang sering dipertanyakan. Istilah lumba-lumba dan hiu sebenarnya digunakan untuk menjuluki keluaran Suzuki Satria 2 tak dari generasi yang berbeda. Suzuki Satria lumba-lumba adalah motor Satria generasi awal yang memiliki bodi agak bulat sehingga mirip hewan lumba-lumba. Sementara Suzuki Satria hiu adalah keluaran generasi akhir yang bodinya lebih tajam dan runcing, mirip dengan hewan hiu. Dari segi tampilan Suzuki Satria hiu mendapatkan perubahan desain terbaru yang membuatnya terlihat lebih sporty dan agresif dibandingkan Satria lumba-lumba. Spesifikasi Suzuki Satria 2 Tak Lumba-lumba Suzuki Satria lumba-lumba memiliki nama tipe resmi Suzuki Satria 120S yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1997. Ciri khasnya adalah mesinnya yang tegak dengan kubikasi 120 cc 2 tak ditambah monoshock atau suspensi tunggal, SCAF, dan transmisi gigi manual 5 percepatan. Selain itu, mesin ini memiliki kompresi 7,01 dan bisa mengeluarkan tenaga hingga 13 dk dengan torsi mencapai 12,7 Nm. Pada masa itu suspensi tunggal atau mono shock adalah yang pertama digunakan pada varian motor bebek. Suzuki Satria sudah lebih dulu menggunakannya di saat kebanyakan motor bebek lainnya masih menggunakan jenis dual shock. Selain itu ada juga inovasi SCAF atau Suzuki Computerized Analyzed Frame yang membuat motor lebih stabil ketika digunakan pada semua kecepatan. Spesifikasi Suzuki Satria 2 Tak Hiu Suzuki Satria hiu adalah generasi terakhir dari Suzuki Satria 2 tak yang dijual di Indonesia, yaitu tipe 120R LSCM yang pertama kali diluncurkan tahun 2003. Pada waktu itu Suzuki Satria lumba-lumba terpaksa harus berhenti diproduksi karena mengikuti peraturan pemerintah yang tidak memperbolehkan motor 2 tak untuk diproduksi di dalam negeri. Alhasil, Suzuki Indonesia pun mendatangkan tipe Satria hiu yang terbaru ini secara CBU dari Suzuki LSCM Lion Suzuki Corporation Malaysia. Dibandingkan generasi sebelumnya, terlihat sekali ada perbedaan yang mencolok dari segi desain bodi dan lampu. Selain itu, generasi terakhir ini juga mendapatkan tambahan fitur takometer dan tenaganya juga lebih besar, hingga mencapai 15,5 dk. Baca juga artikel lainnya terkait motor 2 tak Motor Suzuki 2 Tak Yang Masih Bisa Jadi Koleksi Modifikasi Ninja 2 Tak, Tampil Minimalis Tapi Tetap Sangar Modifikasi Kawasaki Ninja 2Tak Bebek 2 Tak Legendaris Poduksi Yamaha Motor Indonesia Sebelum keluar generasi hiu ini, sebenarnya sudah ada 3 tipe baru yang rilis setelah 120S, seperti 120S Tipe ini hanya menambahkan perubahan warna striping baru dan disc brake yang berwarna merah. 120R Pada sekitar tahun 1998-1999, Suzuki meluncurkan tipe 120R yang pertama. Pada tipe ini, Suzuki menghilangkan sistem starter elektrik, menambahkan karburator yang lebih besar, dan memperbaharui sistem transmisi manualnya menjadi 6 percepatan. Sistem transmisinya yang awalnya menggunakan persneling rotari juga diubah menjadi model sport. Jadi, hanya gigi 1 saja yang ke depan dan gigi 2-6 ke belakang. Selain itu, ada juga perombakan total pada sistem kopling yang menjadi kopling manual. Ini untuk menanggapi banyak keluhan dari pengguna model sebelumnya yang mengatakan kalau tarikan awal Suzuki Satria ini kurang responsif. Semua perubahan di atas membuat tenaga dan torsi dari Satria 120R ini lebih besar dari tipe sebelumnya, yaitu 120S. 120R Tipe 120R generasi selanjutnya ini diluncurkan pada tahun 2000 dan mendapatkan cukup banyak upgrade atau perubahan terbaru, seperti adanya double disc brake dan velg casting wheel. Double disc brake membuat cengkeraman Suzuki Satria semakin kuat dan velg barunya membuat tampilan bodinya terlihat lebih sporty. Walaupun muncul dengan beberapa modifikasi terbaru, ketiga generasi di atas masih memiliki tampilan bodi luar yang mirip, sehingga ketiganya pun biasa disebut sebagai Suzuki Satria lumba-lumba. Jadi, istilah Satria hiu hanya disematkan pada generasi Satria yang terakhir dijual di Indonesia, yaitu tipe 120R LSCM. Suzuki Satria hiu pada waktu itu juga tidak bisa bertahan lama di Indonesia, kira-kira hanya sampai sekitar tahun 2005an. Alasannya sekali lagi adalah karena regulasi terbaru dari pemerintah tentang standar emisi motor 2 tak. Hal ini cukup disayangkan oleh banyak orang karena Satria hiu pada waktu itu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Indonesia. Setelah Satria hiu, Suzuki tidak berhenti menghadirkan tipe generasi Satria yang selanjutnya, seperti Satria tipe FU150. Keluaran paling terbarunya sudah mendapatkan tambahan teknologi terbaru, seperti teknologi injeksi dan desain bodinya yang ramping dan dinamis. Baca artikel lainnya terkait motor Suzuki Satria Pengendara Suzuki Satria F150 Ringankan Derita Korban Banjir Komunitas Suzuki Satria Buka Tahun 2021 Dengan OMR Seri 3 di Sentul Ikuti Trend Warna Milenial Suzuki All New Satria F150 Punya Kelir Anyar Tampilan Dinamis Menutupi Keganasan Mesin Motor Suzuki Satria F150 Perbedaan Suzuki Satria 2 Tak Lumba-lumba vs Hiu DI bawah ini adalah beberapa poin perbedaan yang utama antara Suzuki Satria jenis lumba-lumba dan hiu Dashboard Perbedaan antara dashboard Suzuki Satria lumba-lumba dan hiu memiliki perbedaan yang cukup mencolok, terlihat bahwa Satria hiu lebih unggul dari pendahulunya karena memiliki banyak modifikasi baru. Ada beberapa upgrade yang belum muncul di Suzuki Satria lumba-lumba tapi sudah bisa ditemukan pada Satria hiu, seperti panel instrument dengan takometer dan speedometer. Takometer ini bisa menjadi indikator yang menunjukkan putaran mesin motor. Mesin Dari segi spesifikasi mesin, Suzuki Satria hiu juga memiliki upgrade yang lebih modern dibandingkan Satria lumba-lumba. Kedua jenis motor ini sama-sama menggunakan mesin girboks 6-speed, tapi Satria hiu memiliki lebih banyak keunggulan dari segi kelistrikan. Tenaga yang dihasilkan Satria hiu juga lebih besar. Satria lumba-lumba rata-rata hanya bisa menghasilkan tenaga 13 dk saja, sementara Satria hiu bisa menghasilkan tenaga hingga 15 dk. Desain Bodi dan Lampu Dari segi desain, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok, sehingga mendapat julukan lumba-lumba dan hiu. Dibandingkan Satria lumba-lumba, Suzuki Satria hiu memiliki desain bodi yang lebih ramping dan tajam. Selain itu, lampu depan pada Satria hiu juga terlihat lebih menyipit. Perbedaan pada desain bodi kedua jenis motor ini juga bisa dirasakan ketika dikendarai. Suzuki Satria hiu akan lebih nyaman untuk dikendarai oleh kamu yang memiliki tubuh tinggi. Sistem Pengapian Dari segi sistem pengapian, Suzuki Satria hiu sudah menggunakan teknologi CDI atau Capacitor Discharge Ignition. Fungsinya adalah untuk mengatur kapan percikan api yang berasal dari busi bisa digunakan pada bahan bakar. Sistem pengapian CDI ini bisa sangat mempengaruhi performa motor secara keseluruhan. Ini karena semakin baik sistem pengapian membakar bahan bakar, maka mesin akan bisa menghasilkan panas dengan lebih optimal yang akhirnya kinerja motor pun jadi lebih maksimal. Adanya CDI ini membuat Satria hiu secara standard lebih irit bahan bakar dibandingkan Satria lumba-lumba. Baca juga artikel terbaru lainnya terkait brand Suzuki Suzuki Hayabusa Hadir Dengan Livery Baru Suzuki Menggebrak! Matik Yamaha Terbaru Bakal Dibuat Ciut Kelebihan Dan Kekurangan Suzuki Thunder 250, Kini Harga Jual Lebih Menjanjikan Jadi Incaran Kolektor, Telisik Kekurangan dan Kelebihan Suzuki Bandit 400 Itu tadi adalah penjelasan lengkap tentang spesifikasi dan perbedaan motor Suzuki Satria 2 tak tipe lumba-lumba dan hiu. Kedua motor legendaris ini akhir-akhir ini mulai naik daun lagi karena banyak kolektor yang mencarinya untuk direstorasi. Kalau kamu juga tertarik untuk melakukan restorasi dua tipe Suzuki Satria ini, sebaiknya mulailah berburu informasinya dari sekarang, karena kabarnya banyak spare parts original yang sudah sulit didapatkan. Video perbedaan Satria Hiu vs Lumba Source video channel Youtube Lutfi Aziz Harga motor bekas Satria Hiu & Satria Lumba Satria 2 Tak Hiu 2004 Satria 2 Tak Lumba 2002 Disclaimer Harga Suzuki Satria 2tak diatas merupakan harga terendah yang tersedia di situs OLX motor bekas pada 17 Januari 2023 Semoga bermanfaat bagi yang masih bertanya perbedaan Satria Hiu vs Lumba.
Satria Hiu, Penutup Era Suzuki Satria 2-Tak yang punya penyakit di pengapian Jakarta – Para penggemar kecepatan era 90an sampai 2000-an tentu sudah tidak asing dengan Satria 120R. Motor keluaran Suzuki ini menjadi bebek super dengan mesin 2-tak, karena bermesin 120 cc dan jadi salah satu yang terbesar saat itu. Pada generasi terakhir Satria 120R ditutup dengan model Satria Hiu, dimana motor ini terkenal ngacir tapi punya penyakit khas di sektor pengapian. Suzuki Satria Hiu juga menjadi model penutup era motor 2-tak di segmen cub hingga akhirnya digantikan oleh Satria F 150. Kini, Satria 120R sudah nyaris punah. Eksistensinya hanya tersisa sedikit dan biasanya hanya dimiliki kalangan penghobi. Suzuki Indonesia mengimpor Satria 120R yang lebih dikenal dengan julukan Satria Hiu’ langsung dari Malaysia. Satria Hiu pertama kali hadir pada 2003 dan tidak lagi diproduksi lokal seperti era lumba-lumba karena peraturan pemerintah yang melarang di produksinya motor 2 tak di dalam negeri pada masa itu. Satria Hiu memiliki bodi yang sama sekali beda dengan era 120 S atau 120R versi awal. Headlamp Satria Hiu desainnya seperti mangkok, bodi depan lebih ramping tapi bagian belakang tetap gendut. Isi KontenSatria Hiu Tantang Dominasi Motor Sport 2-takPenyakit Khas Satria Hiu, Sering Bikin RepotRangka dan Arm Satria Hiu Rentan BerkaratPenyakit di Satria Hiu Akibat UsiaPerawatan Satria Hiu, Perhatikan Oli Samping Satria Hiu Tantang Dominasi Motor Sport 2-tak Satria 120R Hiu berhasil menjuarai ajang balap foto Tokopedia Tampang dan performa Satria Hiu hadir jauh lebih sporty. Peleknya model palang lima dicat hitam dan dilengkapi rem cakram di kedua roda. Mesin dan transmisi tetap, masih memakai kopling manual 6-percepatan tapi tenaganya meningkat jadi 15 dk. Kelebihan Satria Hiu ini adalah larinya kencang. Dengan bobot motor hanya 101 kg dan dibekali mesin 120 cc bertenaga 13,5 ps, Satria Hiu sanggup digeber mencapai kecepatan hingga 130km/jam. Suzuki Satria 120 dengan mesin tegaknya berhasil merusak dominasi motor sport. Karena pada waktu itu, moped atau motor bebek umumnya menggunakan mesin selonjoran alias horizontal. Sudah menjadi rahasia umum kalau motor dengan mesin tegak punya performa lebih oke. Rival terdekat dari Satria 120R dari sesama motor bebek hanyalah dari kubu garputala. Yamaha saat itu memiliki Force 1 ZR yang kita kenal sebagai F1ZR. Memang, Yamaha punya sosok Yamaha Tiara yang secara spesifikasi sepadan, tapi populasinya sangat jarang karena motor tersebut masuk secara impor. Satria hiu harganya masih belasan juta rupiah foto Carmudi Kelebihan motor 2-tak Mudah di “oprek”, dan akselerasi gahar. Karakternya cocok buat para speed lover. Suara mesin 2-tak yang garing dan enak, jadi saat digeber suaranya menggelar. Bau asapnya wangi, beda seperti bau asap mesin 4-tak yang kalau ngebul berarti pistonnya bermasalah. Satria 120R memakai rangka dual crandle box seperti yang umumnya ditemukan di motor kelas sport. Sebagai bebek super, Satria 120R didukung teknologi sistem pendinginan udara Jet Cooled yang telah terbukti efektif dalam melepaskan panas mesin ke udara bebas. Satria Hiu bahkan sempat merajai balap road race tanah air lewat pebalap nasional seperti Hendriansyah, M. Fadli dan lainnya. Sayangnya, Satria Hiu ini hanya bertahan sampai 2005 saja karena terbentur regulasi pemerintah. Padahal motor ini mendapat respon baik dari masyarakat, namun cuma bertahan sebentar di Indonesia. Penyakit Khas Satria Hiu, Sering Bikin Repot Tenaganya yang besar dan akselerasi spontan membuat Satria Hiu masih menjadi favorit, bahkan hingga sekarang. Di tengah populasinya yang kian terbatas, para penghobi berusaha melestarikan Satria Hiu yang tersisa. Pasalnya, perawatan Satria 120R mulai dari era Lumba-lumba sampai Hiu tergolong mudah. Kendala dari penyakit yang muncul di Satria Hiu atau lumba-lumba biasanya lebih karena faktor usia, misalnya rangka rawan karat dan keropos. Khusus untuk Satria Hiu, penyakit khas di motor ini berasal dari sistem pengapian, mulai dari CDI atau koil bisa mati mendadak. “CDI mesti dicek karena rawan bermasalah, soalnya beda sama CDI punya Satria Lumba-lumba. Koil juga mulai berkurang performanya karena faktor usia,” jelas Denta Prayudhana, pemilik Satria Hiu saat dihubungi Carmudi. Lebih lanjut, pria dengan sapaan Denta ini menyebut bila bagian koil ini bisa ngadat bahkan mati mendadak. Bila sudah begini, akan berbahaya bagi piston dan boringnya karena bisa tergores akibat tiba-tiba berhenti bekerja. Satu-satunya solusi yaitu dengan mengganti koil dengan yang baru karena koil yang lemah tidak bisa diakali lagi. “Koil yang bermasalah dikhawatirkan bikin motor mati tiba-tiba waktu lari kencang. Bila sudah ganti koil dengan yang baru, sekalipun setelan oli sampingnya dibikin irit pun motor tidak akan mati,” jelas pria yang bekerja sebagai mandor proyek tersebut. Menurutnya, Satria 120R versi lumba-lumba lebih minim masalah terutama bagian pengapian. Soal perawatannya, kedua varian Satria 120 ini dikatakannya serupa. Di forum Satria 120ERS disebutkan kalau masalah CDI di Satria Hiu bisa diatasi dengan substitusi memakai milik Satria lumba-lumba. “Pin nomor 3 & 4, warna kabel hijau/putih & biru/kuning. Dua kabel itu dari pulser. Dituker aja posisinya,” tulis akun Ervan Ayahnya Nayla. Akun itu menyebut bila efek dari substitusi CDI hanyalah membuat jarum RPM tidak berfungsi. Sebab, di era Satria 120R lumba-lumba belum memakai indikator rpm. Dari sisi performa tidak mengalami masalah setelah substitusi CDI. Rangka dan Arm Satria Hiu Rentan Berkarat Bila dibandingkan Satria lumba-lumba, Satria Hiu punya riwayat penyakit yang lebih rumit foto Pinterest Hal lainnya yang juga patut diperhatikan dalam merawat sang hiu yaitu soal kebersihannya. Mengingat motor ini usianya sudah lebih dari 15 tahun, maka bagian dari rangka rawan muncul karat hingga membuatnya keropos. Untuk itu, setelah dipakai atau dikendarai saat hujan segeralah dicuci bersih. Dengan begini, sisa-sisa air hujan penyebab karat bisa hilang. “Bagian rangka rawan karat atau keropos khususnya bagian bawah dekat bosh swing arm. Bosh swing arm juga bisa oblak karena umur,” tuturnya. Sebagaimana diketahui, Satria Hiu memakai sistem suspensi monoshock. Bagian arm berikut shockbreaker dudukannya hampir menyatu. Karena posisinya yang sedikit tersembunyi, kita kadang suka lupa membersihkan bagian tersebut terutama setelah menerobos hujan. Penyakit di Satria Hiu Akibat Usia Seiring usia dan pemakaian, beberapa komponen di Satria Hiu kinerjanya sudah melemah dan mulai kurang tokcer. Paling sering, per kick starter atau selahan sudah dol. Gejalanya, kick starter tidak mau kembali lagi setelah kita injak untuk menyalakan mesin. Hal ini cukup sering dikeluhkan pemilik Satria di forum Satria 120ERS akibat pernya sudah lemah atau patah. Solusinya cukup mengganti per di bagian dalam dengan yang baru. Namun perlu disimak, pemasangan jangan sampai salah atau terbalik karena bila salah pemasangan membuat kick starter tetap tidak mau balik. Perawatan Satria Hiu, Perhatikan Oli Samping Selain menggunakan pelumas guna melancarkan kinerja pada komponen mesin, motor 2 tak menggunakan tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping. Fungsi oli samping guna menambah pelumasan bagian piston, setang seher, serta laher bearing as kruk. Pastikan kondisi oli samping jangan sampai kering atau kosong. Atur volumenya dengan takaran yg sesuai yaitu tidak terlalu irit dan tidak pula terlalu boros. Bila terlalu irit menyebabkan overheat atau kepanasan, dan bila terlalu boros membuat motor mbrebet dan asap ngepul. Untuk itu, oli samping di motor 2 tak boleh dibilang merupakan hal yang wajib dan mutlak diperlukan. Bila oli samping sampai kering, dapat membuat seher atau piston ngejim atau macet. Bila sudah begini, kerusakan pun merambat ke boring dan silinder. Penulis Yongki Editor Lesmana Post Views 16,513
Tabloid OTOMOTIF 2018 Suzuki Satria Lumba - Aki pada motor memiliki peran penting untuk menunjang kebutuhan kelistrikan pada kendaraan. Seiring pemakaian, aki pada motor bisa soak sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja komponen lainnya. Seperti pada Suzuki Satria 2-tak, apabila membiarkan aki soak terlalu lama atau bahkan melepasnya, dapat membuat sistem pengapian terganggu. "Iya, Satria 2-tak Hiu atau Lumba baiknya memang aki harus selalu terpasang dan segera diganti jika soak," kata Rachmat Chairul Rizal, owner bengkel Rachmat Garage kepada Senin 19/7/2021. "Untuk Satria Hiu, jika membiarkan aki soak atau melepasnya, dapat menyebabkan brebet ketika digas dan berpengaruh di putaran atas. Parahnya CDI jebol," sambungnya. Begitu juga dengan Satria Lumba, tidak brebet memang, tetapi jika sering digas pada rpm tinggi dapat merusak CDI. "Untuk Satria Lumba jika aki soak atau dicopot, terus dibawa jalan asal enggak ngebut sih aman saja," bebernya. "Dengan catatan, efek ini bakal terjadi ketika CDI masih dalam kondisi orisinal," terang pemilik bengkel spesialis Suzuki Satria 2-tak yang berlokasi di Limo, Kota Depok ini. Lebih lanjut Rachmat mengungkapkan, kejadian semacam ini sebetulnya jarang terjadi di kalangan pecinta Satria 2-tak. Baca Juga Mulai Rp 100 Ribuan, Ini Daftar Harga Bodi Orisinal Copotan Suzuki Satria Hiu Mei 2021
sistem pengapian satria 2 tak